Senin, 12 November 2012

Autumn Tale Eps 2

Episode Sebelumnya.................

Karena kehujanan Eun Suh dan Joon Suh berteduh di depan pabrik. Eun Suh kecelakaan saat akan menyusul Joon Suh. Ortu Joon Suh heran mengetahui golongan darah Eun Suh B. Ortu Joon Suh ke rumah Eun Suh (yang sebenarnya). Mereka kaget melihat bentuk rumah Eun Suh dan ibu kandung Eun Suh. Ayah Joon Suh memberitahu ibu Eun Suh kalau putri mereka tertukar di RS. Sekolah Eun Suh dan Joon Suh mengadakan pameran dan ortu mereka ada di sana. Mereka kaget melihat kedatangan ibu kandung Eun Suh. Shin Ae menghampiri wanita itu. Joon Suh kaget mengetahui Shin Ae adalah adiknya.


Joon Suh, Eun Suh, Shin Ae dan ortu mereka duduk di ruangan guru. Guru memperkenalkan siapa ayah Eun Suh. Ayah Eun Suh adalah seorang pengusaha. Guru memperkenalkan siapa Joon Suh. Joon Suh adalah ketua badan perhimpunan siswa. Guru memperkenalkan siapa Eun Suh. Eun Suh adalah ketua kelas. Ibu Shin Ae kaget. Eun Suh menyapa ibu Shin Ae. Guru memperkenalkan siapa Shin Ae. Shin Ae adalah murid terpandai di kelas dan ia juga wakil ketua kelas. Ibu Shin Ae kaget tau Shin Ae wakil ketua kelas. Shin Ae menyapa ibu Eun Suh dan mengenalkan dirinya. Guru ingin mendiskusikan beberapa hal pada ortu Eun Suh, Joon Suh dan Shin Ae. Ibu Shin Ae bilang gak mau berdiskusi tentang hal apapun dan memarahi Shin Ae yg terpilih menjadi wakil ketua kelas. Guru bilang tidak akan menyuruh Shin Ae melakukan apapun. Ayah Eun Suh dan Joon Suh menyuruh ibu Shin Ae bangga pada Shin Ae karena Shin Ae terpilih menjadi wakil ketua kelas. Joon Suh bangkit dari duduknya. Ia pamit ke toilet.


Di toilet, Joon Suh membasuh mukanya. Ia tak menyangka Shin Ae adalah adiknya.


Ortu Joon Suh menatap Shin Ae dan ibu kandung Eun Suh menatap Eun Suh.

"Murid2 menunjukkan kemampuannya dalam pameran inii. Untunglah, mereka bekerja sama dgn baik dibawah kepemimpinan Eun Suh dan Shin Ae." ucap guru. Seorang siswa memberitahukan guru kalau ada telepon untuk guru. Guru pun pamit pada ortu Eun Suh, Joon Suh dan Shin Ae.

"Kau seharusnya bangga pada Shin Ae. Apa Shin Ae memiliki kakak?" tanya ayah Joon Suh.
"Dia punya kakak." jawab ibu Shin Ae.
"Eun Suh juga. Kakakmu sekolah dimana?" tanya ayah Joon Suh.
"Dia seharusnya sekolah...."
Ibu Shin Ae memotong kata2 Shin Ae dgn bilang kalau kakak Shin Ae sekolah di sekolah terkenal. Shin Ae hendak mengatakan kalau kakaknya dikeluarkan dari sekolah tapi langsung dicegah oleh ibunya.
"Apa kau dekat dgn kakakmu?" tanya ayah Joon Suh.
"Tidak." jawab Shin Ae.
"Apa sejak kecil Shin Ae suka sakit2an?" tanya ayah Joon Suh.
"Kami memang miskin, tapi aku mengurus anak2ku dengan baik!" ibu Shin Ae emosi.
"Ma..." ucap Eun Suh dan Shin Ae kompak. Ibu Eun Suh menatap Shin Ae dan ibu Shin Ae menatap Eun Suh.

Dalam perjalanan pulang, Joon Suh dan ortunya diam. Eun Suh menatap heran kakak dan ortunya. Ibu Shin Ae menanyakan Eun Suh pada Shin Ae. Shin Ae bilang kakek Eun Suh yang punya sekolah mereka.

Di kamarnya, ortu Joon Suh membicarakan tentang putri mereka. Eun Suh duduk di taman sendirian. Joon Suh menghampiri Eun Suh. Ia bilang kalau ortu mereka sedang istirahat. Joon Suh duduk disamping Eun Suh. Eun Suh memainkan gelasnya sambil mengobrol sendiri.


Flashback

Ibu mereka meniup lilin kue ulang tahun. Joon Suh menyuruh ibunya membuka hadiah darinya dan Eun Suh. Sang ibu membuka kado dari Joon Suh dan Eun Suh. Kadonya adalah gelas yg ada lukisan wajah Eun Suh, Joon Suh dan ortu mereka.
"Aku dan Eun Suh yang membuatnya." ucap Joon Suh.
"Bukan. Kakak yang melukis dan membuat gelas itu." ralat Eun Suh.
"Lalu apa yang kau lakukan?" tanya sang ibu.
"Aku memberinya semangat." jawab Eun Suh.
"Aku kira aku bisa hidup tanpa anak2 asal kita saling memiliki." ucap ayah mereka pada ibu mereka.
"Mereka tidak akan kemana2. Aku akan hidup bersama mereka selamanya." ucap ibu mereka.

Flashback end


Eun Suh dan Joon Suh menirukan ucapan ayah dan ibu mereka saat itu. Joon Suh bilang kalau Eun Suh benar2 mirip seperti ibunya. Eun Suh bilang karena ia akan kandung ibunya. Joon Suh terdiam. Eun Suh menatap Joon Suh heran. Joon Suh tersenyum kecil, lalu pergi bermain basket. Eun Suh mengikuti Joon Suh.


Shin Ae sedang bersiap2 ke sekolah. Ibu Shin Ae menyiapkan sarapan utk Shin Ae. Shin Ae protes karena selalu diberikan makanan sisa oleh ibunya. Ibu Shin Ae mengambil kembali makanan itu. Shin Ae marah. Ia tanya apa ibunya ingin ia ke sekolah tanpa sarapan. Sang ibu menjawab itu karena Shin Ae tidak mau makan. Ibu Shin Ae lalu menyuruh Shin Ae pulang lebih cepat. Shin Ae tau kenapa sang ibu menyuruhnya pulang cepat. Itu karena sang ibu ingin ia bekerja membantunya. Ia protes. Sang ibu mau memukulnya, Shin Ae kabur.


Eun Suh sedang siap2 ke sekolah. Ibunya datang memberikannya bekal makan siang. Eun Suh mencium kotak makanannya.
"Ini tonkatsu. Benarkan? Terima kasih." ucap Eun Suh memasukkan bekal makanannya ke dalam tasnya.


Saat Eun Suh mau berangkat, sang ibu menahannya. Ibu Eun Suh membenarkan rambut Eun Suh. Ia memegang telinga Eun Suh dan ingat saat Eun Suh mengatakan kalau ia anak adopsi gara2 daun telinganya tipis, sedangkan daun telinga ibunya tebal. Tiba2, terdengar suara Joon Suh memanggil Eun Suh. Eun Suh pamit ke sekolah pada ibunya.


Eun Suh minta Joon Suh memboncengnya. Joon Suh menolak. Eun Suh pun merayu kakaknya dengan bilang kalau ia suka merasa lelah akhir2 ini dan ia juga merasa pusing dan itu semua akibat dari kecelakaan itu jadi akan sangat berbahaya kalau ia membawa sepedanya sendiri. Joon Suh tersenyum kecil melihat tingkah adiknya. Ia pun membonceng Eun Suh ke sekolah.


Di sekolah, wktu makan siang tiba. Teman2 Eun Suh mengerubungi Eun Suh. Mereka ingin mencicipi makan siang Eun Suh. Shin Ae membuka kotak makanannya. Ia malu hanya membawa nasi dan kimchi. Ia beranjak dari tempat duduknya, mau keluar. Eun Suh juga beranjak dari duduknya, mau mengambil air. Tiba2, Eun Suh menabrak Shin Ae. Bekal Shin Ae berserakan di lantai. Shin Ae menatap tajam Eun Suh, lalu pergi. Eun Suh minta maaf pada Shin Ae, tapi Shin Ae gak mempedulikannya.


Saat akan pulang, Shin Ae melihat kakaknya di gerbang sekolah. Shin Ae mengusir kakaknya. Sang kakak tidak mau pergi sebelum mendapatkan uang. Shin Ae bilang kalau ia tak punya uang. Sang kakak bilang tau kalau Shin Ae mencuri uang dari restoran mereka. Shin Ae marah dibilang pencuri dan mengatai kakaknya yg mencuri uang dari restoran. Kakaknya marah dan ingin menamparnya. Untung Eun Suh datang. Eun Suh memberikan uang pada kakak Shin Ae dan menyuruhnya pergi. Shin Ae semakin membenci Eun Suh. Dia meninggalkan Eun Suh sambil menangis. Di jalan Shin Ae hampir ditabrak ayah Eun Suh. Ibu Eun Suh sedang beres2 rumah. Tanpa sengaja ia menjatuhkan fotonya bersama suami dan anak2nya.



Shin Ae dan ayah Eun Suh duduk di bangku, disamping pabrik.
"Kenapa kau menangis?" tanya ayah Eun Suh.
Shin Ae diam saja.
"Apa kau punya sepeda?"
"Tidak. Aku tidak punya sepeda karena aku tidak punya uang untuk membelinya." jawab Shin Ae.
"Apa kau berharap memiliki seorang ayah?"
Shin Ae kaget dengan pertanyaan itu.
"Aku minta maaf. Kau gadis yang baik. Kau murid terbaik di sekolah, kemudian kau membantu ibumu."
"Ibuku tidak berani menyuruhku bekerja jika aku sedang belajar. Aku ingin cepat dewasa lalu pergi meninggalkan rumah.


Ayah Eun Suh mengantarkan Shin Ae pulang. Di perjalanan, Shin Ae melihat sebuah boneka terpajang di toko boneka. Ayah Eun Suh membelikan Shin Ae boneka itu. Ibu Eun Suh ke rumah Shin Ae. Ia tak jadi masuk melihat mobil suaminya. Shin Ae terlihat bahagia mendapatkan boneka itu. Ia berharap memiliki ayah seperti ayah Eun Suh. Karena boneka itu, Shin Ae dimarahi ibunya. Tanpa sadar, sang ibu menceritakan rahasia itu pada Shin Ae.



Ayah Eun Suh keluar dari toko boneka. Ia membeli boneka yg sama seperti boneka yg diberinya pada Shin Ae. Ibu Eun Suh menunggunya di depan mobil.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya ayah Eun Suh begitu sampai di mobilnya. Ibu Eun Suh berbohong. Ia bilang saat sedang di dalam bus, ia melihat mobil ayah Eun Suh. Ibu Eun Suh mengajak ayah Eun Suh pergi piknik dengan Eun Suh dan Joon Suh. Eun Suh dan keluarganya pergi memancing. Ayah Eun Suh mengajari Eun Suh memancing. Joon Suh tersenyum melihat Eun Suh. Sang ibu asyik membakar daging. Ayah Eun Suh mendekati ibu Eun Suh. Ibu Eun Suh mengajak ayah Eun Suh pindah ke Amerika. Ia yakin dengan kepindahan mereka ke Amerika mereka bisa melupakan semuanya.



Dalam perjalanan pulang, Eun Suh berbicara dgn bonekanya.
"Eun Suh, kau cantik sekali. Kenapa kau bisa begitu cantik?" tanya Eun Suh, seolah2 bonekanya yang bicara.
"Aku cantik karena ibuku cantik. Kau ingin bertemu ibuku?" tanya Eun Suh pada bonekanya. Eun Suh mengarahkan wajah bonekanya pada sang ibu. Ibunya tertawa. Eun Suh berkata kalau ibunya cantik sekali, seolah2 bonekanya yang bicara. Sang ibu bertanya apa Eun Suh bahagia. Eun Suh bilang dia sangat bahagia. Sang ayah bilang ia bahagia jika Eun Suh bahagia. Eun Suh tanya apa Joon Suh juga bahagia. Joon Suh merampas boneka Eun Suh dan memainkan boneka Eun Suh sambil berkata kalau ia juga sangat bahagia. Mereka semua tertawa bahagia.


Mereka tiba di rumah. Saat hendak memasukkan mobil ke garasi, ayah Eun Suh mengerem mendadak. Ia terkejut. Ia terkejut melihat Shin Ae. Shin Ae duduk di halaman rumah mereka sambil memeluk bonekanya. Ibu Shin Ae memeriksa lemari baju Shin Ae. Lemari Shin Ae kosong. Eun Suh, Joon Suh dan ortu mereka turun dari mobil. Mereka menghampiri Shin Ae.
"Aku diusir dari rumah." ucap Shin Ae.
"Lalu kenapa kau kemari?" tanya Eun Suh. Ia kaget melihat boneka Shin Ae sama dengan punyanya.
"Aku dipukul karena menerima boneka ini."
"Shin Ae, aku akan mengantarmu pulang." ucap ayah Eun Suh.
"Aku sudah tau semuanya. Ibuku sudah menceritakan semuanya.
"Ma, apa yang dia bicarakan?" tanya Eun Suh.
"Apa itu benar? Benarkah aku putri kalian!"
Eun Suh menatap ortu dan kakaknya, meminta penjelasan. Tapi mereka semua diam.
"Shin Ae..."
"Aku dan kau tertukar sewaktu di RS. Aku anaknya, bukan kau!"



Eun Suh kaget. Ia gak menyangka hal seperti itu bisa terjadi. Ia membuang bonekanya, lalu pergi. Joon Suh mengejar Eun Suh. Shin Ae menangis. Joon Suh mencari Eun Suh. Ibu Eun Suh di taman, memikirkan Eun Suh. Shin Ae memperhatikan sekeliling kamar Eun Suh. Dia terlihat sangat bahagia. Dia memainkan boneka Eun Suh. Joon Suh berteriak memanggil nama Eun Suh. Dia menemukan Eun Suh di depan pabrik. Joon Suh segera menghampiri Eun Suh.
"Aku bukan putri ayah dan ibu. Aku juga bukan adikmu."
"Itu gak benar."
"Tapi dia bilang begitu.""Eun Suh."
"Pantas aku merasa aneh. Kau pandai melukis. Orang2 bilang aku tidak mirip denganmu. Aku juga tidak pintar. Kau, ayah dan ibu semuanya pintar. Sedangkan aku....."
"Hentikan semuanya. Kau benar2 adikku. Ayo kita pulang." ajak Joon Suh. Ia berdiri. Eun Suh diam saja. Dia menangis.
"Baik! Kau bukan adikku! Adikku gadis yang manis! Dia selalu takut jika kakaknya tidak bisa menemukannya. Sewaktu bermain petak umpet, dia membiarkan dirinya ditemukan kakaknya dengan mudah!"
Eun Suh menangis. Joon Suh mengajaknya pulang. Joon Suh berjongkok di depan Eun Suh. Eun Suh naik ke punggung Joon Suh.



Eun Suh tidur di kamar Joon Suh. Ia tidur di kasur, sedangkan Joon Suh di lantai. Ibu mereka menemani Eun Suh. Sang ibu lalu keluar dari kamar Joon Suh dan melihat Shin Ae yg tidur di kamar Eun Suh. Ia ingin memeluk Shin Ae, tapi langkahnya tiba2 saja terhenti. Ia menemui suaminya. Ia menyuruh suaminya mengantarkan Shin Ae pulang.

Esoknya, Shin Ae mencoba semua pakaian Eun Suh. Ibunya masuk membawakan beberapa pakaian dan meminta Shin Ae jangan menyentuh barang2 Eun Suh. Shin Ae kesal bukan main. Saat sarapan, sang ibu mengeluarkan gelas yg ada lukisan wajah suami dan anak2nya (Eun Suh dan Joon Suh). Shin Ae makin kesal melihat itu.


Shin Ae pergi ke sekolah naik sepeda Eun Suh. Eun Suh dibonceng Joon Suh. Joon Suh mengkhawatirkan Eun Suh. Eun Suh meyakinkan Joon Suh kalau dia akan baik2 saja. Eun Suh masuk ke kelasnya. Semua anak memandanginya. Shin Ae sudah berkoar2 pada seluruh teman2nya tentang dia dan Eun Suh. Eun Suh duduk di bangkunya. Teman Eun Suh menangis dan memeluk Eun Suh. Eun Suh menenangkan temannya.
"Jadi kau tinggal di rumahnya?" tanya teman Shin Ae.
"Iya. Itu kan rumahku." jawab Shin Ae sedikit keras.
"Kalau begitu dia seharusnya pindah ke rumahmu." ucap teman Shin Ae lagi.

Ibu Shin Ae menemui ibu Eun Suh. Ia memesan sup. Ibu Eun Suh menyiapkan sup untuk ibu Shin Ae. Ibu Shin Ae memaksakan diri melahap sup itu. Ibu Shin Ae menyuruh ibu Eun Suh membawa Shin Ae pergi. Ibu Shin Ae bilang tak bisa menyerahkan Eun Suh karena sejak kecil Eun Suh sakit2an. Ia meminta ibu Eun Suh membiarkannya merawat Eun Suh. Ibu Eun Suh bertanya apa ibu Shin Ae tak akan menyesal jika Shin Ae hidup bersamanya. Ibu Shin Ae menyuruh ibu Eun Suh menjaga Shin Ae baik2. Ibu Eun Suh bilang kalau ia harus membayar tagihan rumah sakit dan hutang2 suaminya yg kalah berjudi. Ia bilang terlalu sibuk mencari uang sehingga tidak bisa mendidik Shin Ae menjadi gadis yg lembut. Ibu Shin Ae menyuruh ibu Eun Suh membawa Shin Ae pergi.

Ibu Eun Suh mengantarkan ibu Shin Ae yang hendak pulang. Ibu Shin Ae bertanya bagaimana Shin Ae sewaktu kecil dulu. Apakah Shin Ae suka pilih2 makanan? Kapan Shin Ae mulai bisa bicara? Apakah dia cantik sewaktu bayi? Apakah dia memiliki banyak teman sewaktu kecil? Tangis ibu Shin Ae pecah. Ia menyuruh ibu Eun Suh menjaga Shin Ae baik2.

Shin Ae menunggu Eun Suh di gerbang sekolah. Begitu Eun Suh muncul, ia langsung mencegat Eun Suh.
"Kau mau kemana?" tanya Shin Ae.
"Aku mau pulang." jawab Eun Suh.
"Itu bukan jalan ke rumahmu." ucap Shin Ae lagi.
"Apa maksudmu?" tanya sahabat Eun Suh.
"Yoon Euh Suh, maksudku Choi Eun Suh. Apa kau takut kembali pada ibumu yang hanya penjaga restoran kecil? Apa kau takut memiliki kakak seorang preman?"
"Kau jahat! Bagaimana bisa kau tega mengatakan hal seperti itu pada ibumu sendiri!" ucap Eun Suh.


Shin Ae marah. Ia pun membawa Eun Suh ke rumahnya. Sahabat Eun Suh langsung memberitahu Joon Suh. Ibu Eun Suh sedang melabrak pelanggannya, yg adalah ibu dari sahabat Shin Ae. Ia marah saat disuruh meminta uang yg banyak dari ibu Shin Ae. Eun Suh dan Shin Ae melihat itu. Ibu Eun Suh seneng melihat Shin Ae. Shin Ae bilang kalau dia bukan Shin Ae. Dia menunjuk Eun Suh dan berkata kalau Eun Suh adalah Shin Ae yg sebenarnya. Ibu Eun Suh marah dan mengejar Shin Ae. Shin Ae lari. Tiba2, Joon Suh datang dan langsung menampar Shin Ae. Shin Ae nangis dan pergi. Joon Suh mengajak Eun Suh pulang.


Ayah Shin Ae baru saja tiba di rumah. Ia terkejut melihat Shin Ae pulang sambil menangis. Ayah Shin Ae mengajak Shin Ae masuk. Ibu Shin Ae menghampiri mereka. Shin Ae cerita pada ibunya kalau dia habis dipukul Joon Suh. Joon Suh memukulnya karena Eun Suh. Ibu Shin Ae meminta Shin Ae jangan manja dan menyuruh Shin Ae mencuci muka sebelum makan malam. Ayah Shin Ae menegur ibu Shin Ae.


"Aku akan pergi! Apa kau puas! Kau bisa hidup sama Eun Suh! Kenapa kau membenciku? Aku anakmu, kau ibuku! Apa aku harus bekerja di restoran setiap harinya dan dipukuli ibu dan kakakku? Aku juga ingin memakai baju yg bagus dan disayangi oleh kakakku. Tapi aku tidak mendapatkan itu. Aku tidak pernah dicintai ibu dan ayahku. Apa aku salah mengharapkan itu! Apa aku jahat kalau aku mengharapkan itu! Kau ibu kandungku! Ibu, ibu!" teriak Shin Ae sambil menangis. Ibu Shin Ae juga menangis. Ia langsung memeluk Shin Ae dan meminta maaf pada Shin Ae.


Eun Suh dan Joon Suh pulang. Ayah mereka menunggu mereka di teras.
"Joon Suh, kenapa kau pukul adikmu?"
"Aku tidak pukul Eun Suh. Aku tidak pukul adikku."
"Shin Ae baru ganti lingkungan. Kalian seharusnya memaklumi dia. Shin Ae juga adikmu."
"Adikku ada di sini! Dia bukan adikku! Suruh dia pergi!"
Joon Suh ditampar ayahnya. Eun Suh kaget. Joon Suh menyuruh Eun Suh masuk.


Eun Suh membuka pintu kamarnya. Ia melihat ibunya sedang menemani Shin Ae tidur. Ia menangis. Ia lalu duduk di ruang makan sambil memperhatikan gelas yg ada lukisan wajahnya, wajah kakaknya dan wajah kedua ortunya.
"Putriku sudah dewasa." ucap Eun Suh menirukan suara ayahnya sambil memegang gelas yg ada lukisan wajah ayahnya.
"Eun Suh putriku. Putri kesayanganku." ucap Eun Suh menirukan suara ibunya sambil memegang gelas yg ada lukisan wajah ibunya.
"Eun Suh tidak cantik. Dia sangat jelek." ucap Eun Suh menirukan suara Joon Suh sambil memegang gelas yg ada lukisan wajah Joon Suh.
"Ayah, ibu, kakak. Aku sangat bersyukur. Terima kasih karena kalian begitu baik padaku. Aku akan pergi membawa gelasku."


Eun Suh menciumi gelas itu satu per satu. Ia lalu menjauhkan gelasnya dari gelas ayah, ibu dan kakaknya. Disaat semua sudah tidur, Eun Suh pergi. Joon Suh terbangun dan kaget mendapati Eun Suh tidak ada. Ia pun segera mencari Eun Suh. Esok paginya, ibu Eun Suh terkejut melihat Eun Suh ada di depan rumahnya.


BERSAMBUNG.................................

Eps selanjutnya
Ibu Shin Ae menjemput Eun Suh. Ia mengajak Eun Suh ke Amerika, tapi Eun Suh menolak. Eun Suh dituduh mencuri jam tangan Shin Ae. Joon Suh pindah ke Amerika. Beberapa tahun kemudian, ia kembali ke Korea. Ia mengelilingi kota mencari Eun Suh. Eun Suh bekerja di hotel milik Tae Suhk, sahabat Joon Suh. Joon Suh bertunangan dgn Yumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar