Eun Jae dan Kang Jae menunggu Ae Ri di bandara. Tanpa mereka sadari, Ae Ri menatap mereka dari belakang. Ae Ri menelpon seseorang.
“Aku ada di Bandara Incheon sekarang. Dari suaramu,
sepertinya kau terkejut. Kenapa? Kau tidak senang aku kembali setelah
menyelesaikan sekolahku di Paris?”
“Apa yang terjadi? Kenapa kau tidak memberitahuku kau akan
kembali?” tanya Gyo Bin. Ya, Ae Ri sedang telponan dengan Gyo Bin!
“Ku kira kau yang akan menjemputku. Aku sangat kecewa.” Jawab
Ae Ri.
“Kenapa kau kembali setelah kau sukses di Paris? Cepat
kembali ke Paris.”
“Kalau aku tidak mau?”
“Aku akan memberimu uang.”
“Yang aku butuhkan bukan uang, tapi kau!”
“Apa?”
“Haruskah aku menemuimu sekarang. Sekarang Eun Jae
bersamaku? Apa kau ingin aku cerita padanya kenapa aku kembali? Apa kau ingin
aku menceritakan tentang kita?”
Gyo Bin kaget. Ia menarik napas dan mengajak Ae Ri ketemuan.
Ae Ri menutup telponnya dan keluar dari bandara. Eun Jae dan Kang Jae celingak
celinguk mencari Ae Ri.
Gyo Bin minta izin pada ayahnya mau ke rumah Eun Jae. Ia
lalu menelpon Eun Jae dan bilang akan menjemput Eun Jae di sana. Eun Jae dan
Kang Jae sedang di taksi.
Kang Jae heran Ae Ri tidak muncul di bandara. Ia
tanya pada Eun Jae apa Eun Jae yakin Ae Ri akan pulang hari itu. Eun Jae bilang
Ae Ri memberitahu kepulangannya lewat email.
Gun Woo dan Soo Hee sedang makan malam dengan ibu mereka. So
Hee menyendokkan makanan kesukaan Gun Woo ke piring Gun Woo. Omelet dicampur
keju dan ikan, kesukaan Gun Woo. Gun Woo mengaku sangat merindukan omelet
buatan Soo Hee saat dia berada di Amerika. Gun Woo memasukkan makanan ke
mulutnya, lalu mengambilkan makanan untuk sang ibu. Sang ibu menyuruh Gun Woo
makan banyak. Gun Woo bilang ia membawakan beberapa vitamin untuk sang ibu. Soo
Hee dengan manjanya bertanya oleh2 Gun Woo untuknya. Gun Woo bilang ia tidak
sempat membelikan Soo Hee oleh2. Mendengar itu, Soo Hee marah. Ia masuk ke
kamarnya. Sang ibu menyuruh Gun Woo menyusul Soo Hee dan bilang kalau Soo Hee
sangat merindukan Gun Woo.
Soo Hee sedang melukis di kamarnya. Gun Woo masuk ke kamar
Soo Hee. Ia mau melihat lukisan Soo Hee tapi Soo Hee merusak lukisannya.
“Hei! Jangan seperti anak kecil begitu. Ibu tidak mau makan
kalau kau begini.”
“Kenapa kakak selalu memikirkan ibu! Kakak tidak pernah
memikirkan perasaanku!”
“Sudahlah. Aku kan sudah di sini.”
“Pasti ibu yang menyuruh kakak ke sini.”
“Seharusnya kau tau bagaimana perasaanku sekarang?”
“Bagaimana aku tahu jika kakak tidak mengatakannya padaku!”
“Karena kau adikku.” Jawab Gun Woo, lalu memberikan sebuah
kalung yang sangat cantik pada Soo Hee. Ia memakaikannya di leher Soo Hee. Soo
Hee tersenyum dan memeluk Gun Woo. Gun Woo lalu tanya saat paling bahagia dalam
hidupnya adalah saat dimana ia bersama Soo Hee, adik kesayangannya. Soo Hee
sedih Gun Woo menganggapnya sebagai adik. Soo Hee bilang saat paling
menyedihkan dalam hidupnya adalah ketika Gun Woo menjadi kakaknya. Gun Woo
terkejut. Soo Hee memeluk Gun Woo dan bilang ia bercanda. Sang ibu masuk ke
kamar Soo Hee dan tersenyum melihat keakraban Gun Woo dan Soo Hee.
“Kenapa dia tidak senang bertemu dengan Ae Ri? Apa yang
terjadi?” tanya Ibu Eun Jae pada Eun Jae sambil memetik tauge.
“Aku rasa ada masalah dengan penerbangan Ae Ri. Aku mengerti
perasaannya.”
“Dasar gadis jahat. Dia tidak memberitahu Kang Jae kalau dia
akan pulang.” Jawab Eun Jae ikutan memetik tauge. Ibu Eun Jae melarang Eun Jae
memetik tauge.
Ponsel Eun Jae bunyi. Telepon dari Ae Ri. Eun Jae tanya apa Ae
Ri sudah di Seoul. Ae Ri bilang ia sudah di Seoul dan minta maaf tidak
memberitahu Eun Jae. Ia mengaku ingin sendirian dulu. Eun Jae bilang kalau Kang
Jae menunggunya. Ae Ri menyudahi teleponnya. Ia janji akan menelpon Eun Jae
lagi.
Ayah Eun Jae sedang bernyanyi di atas panggung di night
club. Kang Jae bekerja sebagai manajer di sana. Ponsel Kang Jae berbunyi,
telepon dari Eun Jae. Ia kaget diberitahu Eun Jae kalau Ae Ri sudah kembali.
"Apa kau yakin Ae Ri sudah pulang? Dimana dia sekarang? Hotel? Terima kasih Eun Jae." ucap Kang Jae panjang lebar di telpon. Dia langsung ke hotel Ae Ri. Gyo Bin ada di lobby hotel Ae Ri. Ia menanyakan kamar Ae Ri pada petugas hotel. Ia pun langsung mencari kamar Ae Ri.
Sampai di depan kamar Ae Ri, ia memencet bel. Ae Ri menyuruhnya langsung masuk. Gyo Bin masuk ke dalam dan ia mendapati barang2 Ae Ri berserakan di lantai. Ae Ri keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk. Gyo Bin tak berkedip memandangi Ae Ri. Ae Ri mendekati Gyo Bin.
Kang Jae ada di lobby hotel Ae Ri. Ia tanya kamar Ae Ri pada petugas hotel. Petugas hotel bilang tidak ada tamu bernama Ae Ri menginap di hotelnya. Kang Jae tidak percaya. Ia bertengkar dengan petugas hotel. Hmmmm, sepertinya Ae Ri memakai nama lain.
Gyo Bin memalingkan mukanya dari Ae Ri. Ae Ri mendekati Gyo Bin.
"Apa kau baik2 saja?" tanya Ae Ri.
"Ya, aku sudah tenang setelah bertemu denganmu."
"Kita sudah lama tidak bertemu."
"Ceritakan padaku, kenapa kau kembali?"
"Aku kembali karena aku merindukanmu."
"Jangan bicara lagi. Apa kau mau merusak hidupku! Kalau sampai Kang Jae tahu aku bersamamu, aku bisa dibunuhnya."
"Kau takut pada Kang Jae? Jadi itu alasannya kau menyuruhku ke Paris?"
"Itu hanya kecelakaan. Aku mabuk waktu itu dan melakukan itu padamu."
"Aku tidak takut padanya."
"Apa kau gila? Eun Jae sudah menganggapmu seperti kakaknya. Dan Kang Jae adalah kakaknya."
"Aku ingin berkencan denganmu."
"Aku tidak mau main2 denganmu. Aku sudah menikah."
"Apa Eun Jae penting untukmu. Kukira kau tidak mencintainya."
"Aku memilihnya bukan karena aku mencintainya. Kalau aku mencintainya aku tidak akan meninggalkannya."
"Aku tidak memintamu untuk menikahiku. Aku hanya ingin berkencan dengamu." jawab Ae Ri mendekati Gyo Bin. Ia lalu melepaskan bajunya!! Gyo Bin tak berkedip memandangi Ae Ri yg hanya mengenakan pakaian dalam. Gyo Bin memalingkan mukanya dan menyuruh Ae Ri memakai baju. Ae ri berubah kesal. Gyo Bin pergi meninggalkan Ae Ri. Saking kesalnya, Ae Ri melemparkan sebotol anggur ke dinding.
Kang Jae mencari kamar Ae Ri sambil berteriak memanggil Ae Ri. Eun Jae dan ibunya sedang menunggu Gyo Bin. Ibu Eun Jae heran kenapa Gyo Bin tak kunjung datang dan tidak menelpon Eun Jae. Eun Jae yakin Gyo Bin sedang sibuk dengan pekerjaannya. Kang Jae ketemu Gyo Bin di lobby. Gyo Bin bilang kalau dia habis meeting. Kang Jae mengancam Gyo Bin kalo sampe Gyo Bin menyakiti Eun Jae, ia akan membunuh Gyo Bin. Gyo Bin sedang memasang piyamanya. Eun Jae mau membantu tapi dilarang Gyo Bin. Gyo Bin tidak terima dengan perlakukan Kang Jae.
Eun Jae janji pada Gyo Bin akan membicarakan masalah itu dengan Kang Jae. Gyo Bin naik ke tempat tidur dan menyuruh Eun Jae mematikan lampu. Eun Jae mematikan lampu dan keluar dari kamar. Gyo Bin tiba2 teringat pada Ae Ri.
“Semakin lama dia semakin cantik. Ada apa denganku! Hidupku bisa hancur jika aku terus berhubungan dengannya. Baiklah, aku mau tidur sekarang.” ucap Gyo Bin lalu memejamkan matanya.
"Apa kau yakin Ae Ri sudah pulang? Dimana dia sekarang? Hotel? Terima kasih Eun Jae." ucap Kang Jae panjang lebar di telpon. Dia langsung ke hotel Ae Ri. Gyo Bin ada di lobby hotel Ae Ri. Ia menanyakan kamar Ae Ri pada petugas hotel. Ia pun langsung mencari kamar Ae Ri.
Sampai di depan kamar Ae Ri, ia memencet bel. Ae Ri menyuruhnya langsung masuk. Gyo Bin masuk ke dalam dan ia mendapati barang2 Ae Ri berserakan di lantai. Ae Ri keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk. Gyo Bin tak berkedip memandangi Ae Ri. Ae Ri mendekati Gyo Bin.
Kang Jae ada di lobby hotel Ae Ri. Ia tanya kamar Ae Ri pada petugas hotel. Petugas hotel bilang tidak ada tamu bernama Ae Ri menginap di hotelnya. Kang Jae tidak percaya. Ia bertengkar dengan petugas hotel. Hmmmm, sepertinya Ae Ri memakai nama lain.
Gyo Bin memalingkan mukanya dari Ae Ri. Ae Ri mendekati Gyo Bin.
"Apa kau baik2 saja?" tanya Ae Ri.
"Ya, aku sudah tenang setelah bertemu denganmu."
"Kita sudah lama tidak bertemu."
"Ceritakan padaku, kenapa kau kembali?"
"Aku kembali karena aku merindukanmu."
"Jangan bicara lagi. Apa kau mau merusak hidupku! Kalau sampai Kang Jae tahu aku bersamamu, aku bisa dibunuhnya."
"Kau takut pada Kang Jae? Jadi itu alasannya kau menyuruhku ke Paris?"
"Itu hanya kecelakaan. Aku mabuk waktu itu dan melakukan itu padamu."
"Aku tidak takut padanya."
"Apa kau gila? Eun Jae sudah menganggapmu seperti kakaknya. Dan Kang Jae adalah kakaknya."
"Aku ingin berkencan denganmu."
"Aku tidak mau main2 denganmu. Aku sudah menikah."
"Apa Eun Jae penting untukmu. Kukira kau tidak mencintainya."
"Aku memilihnya bukan karena aku mencintainya. Kalau aku mencintainya aku tidak akan meninggalkannya."
"Aku tidak memintamu untuk menikahiku. Aku hanya ingin berkencan dengamu." jawab Ae Ri mendekati Gyo Bin. Ia lalu melepaskan bajunya!! Gyo Bin tak berkedip memandangi Ae Ri yg hanya mengenakan pakaian dalam. Gyo Bin memalingkan mukanya dan menyuruh Ae Ri memakai baju. Ae ri berubah kesal. Gyo Bin pergi meninggalkan Ae Ri. Saking kesalnya, Ae Ri melemparkan sebotol anggur ke dinding.
Kang Jae mencari kamar Ae Ri sambil berteriak memanggil Ae Ri. Eun Jae dan ibunya sedang menunggu Gyo Bin. Ibu Eun Jae heran kenapa Gyo Bin tak kunjung datang dan tidak menelpon Eun Jae. Eun Jae yakin Gyo Bin sedang sibuk dengan pekerjaannya. Kang Jae ketemu Gyo Bin di lobby. Gyo Bin bilang kalau dia habis meeting. Kang Jae mengancam Gyo Bin kalo sampe Gyo Bin menyakiti Eun Jae, ia akan membunuh Gyo Bin. Gyo Bin sedang memasang piyamanya. Eun Jae mau membantu tapi dilarang Gyo Bin. Gyo Bin tidak terima dengan perlakukan Kang Jae.
Eun Jae janji pada Gyo Bin akan membicarakan masalah itu dengan Kang Jae. Gyo Bin naik ke tempat tidur dan menyuruh Eun Jae mematikan lampu. Eun Jae mematikan lampu dan keluar dari kamar. Gyo Bin tiba2 teringat pada Ae Ri.
“Semakin lama dia semakin cantik. Ada apa denganku! Hidupku bisa hancur jika aku terus berhubungan dengannya. Baiklah, aku mau tidur sekarang.” ucap Gyo Bin lalu memejamkan matanya.
Eun Jae
memasukkan daging ke dalam sebaskom air. Ia lalu merebus pakaian dalam,
menyetrika baju Gyo Bin kemudian menyemir sepatu Gyo Bin. Setelah semua
selesai, ia mematikan lampu dan kembali ke kamarnya. Sampai di kamar, ia
menyelimuti Gyo Bin lalu membuat sabun.
Mi In keluar dari kamarnya masih memakai baju tidur. Ha Neul mengagetkan
Mi In. Mi In berteriak kesal dan mengatai Ha Neul idiot. Ha Neul gak terima di
bilang idiot, balik mengatai Mi In idiot. Mi In marah dikatain idiot. Soo Bin
sedang menikmati serealnya sambil membaca koran. Eun Jae membawakan Soo Bin
segelas jus. Ia menawarkan Soo Bin nasi tapi Soo Bin menolak. Mi In menghampiri
Soo Bin.
“Soo Bin, kenapa akhir2 ini kau
suka pulang terlambat?” tanya Mi In.
“Itu karena aku sibuk.” jawab Soo
Bin sambil melahap serealnya.
“Kenapa kau makan sereal? Eun
Jae, seharusnya kau membuatkan dia sup.”
“Baik, Bu. Aku akan membuatkan
sup untuknya.” Jawab Eun Jae lalu ke dapur. Mi In menatap sinis Eun Jae,
kemudian duduk di meja makan. Soo Bin asyik melahap serealnya sambil membaca
koran. Mi In menyuruh Soo Bin menikah dengan laki2 kaya. Soo Bin tanya apa
ibunya mau dia menjadi istri ke 15 seorang laki2 kaya. Sang ibu kaget dengan
pertanyaan Soo Bin lalu bilang uang bisa membuat Soo Bin terlihat bagaikan ratu
kecantikan. Soo Bin bilang ia tak tertarik menjadi ratu kecantikan, kemudian
melangkah pergi. Mi In bertanya kenapa ia bisa melahirkan anak seperti Soo Bin.
Eun Jae membawakan sup untuk Soo Bin, sayang Soo Bin sudah pergi. Mi In
menyuruh Eun Jae membawakannya jus tomat.
“Aku adalah seorang penyanyi
hebat, Goo Young So! Lagu pertamaku berjudul Cha Cha Cha.” ucap Young So dengan
mata mengantuk. Mija kesal dan menarok mangkok di meja dengan kasar. Ia
menyuruh suami dan anaknya makan. Kang Jae sendiri duduk di meja makan dengan mata mengantuk.
“Jadi kau membuat makanan setiap jam
karena kau ingin pergi kerja. Hey! Kang Jae dan aku butuh tidur daripada
makan.” Ucap Young So.
“Pergilah tidur sesudah makan.
Kang Jae, ayo makan.” Suruh Mija.
Kang Jae memasukkan nasi ke
mulutnya lalu berkata, “Aku akan membeli kertas dinding. Ae Ri akan kembali.
Kita juga butuh beberapa perabotan yang baru.”
“Dia bahkan tidak muncul di
hadapan kita. Kenapa kau masih mempedulikannya? Siapa tahu dia sudah memiliki
pacar org Paris.” Jawab Mija.
“Ibu, jangan menakut2iku!” kesal
Kang Jae lalu masuk ke kamarnya.
“Berani sekali kau membentak
ibumu!”
“Kau yang salah. Tadi malam dia
pergi mencari Ae Ri.”
“Cepatlah makan! Aku harus pergi
bekerja.”
Gun Woo diajak ibunya berkeliling
salon. Mereka lalu masuk ke ruangan ibu Gun Woo. Ibu Gun Woo tanya pendapat Gun
Woo tentang salonnya. Gun Woo bilang salon ibunya adalah salah satu salon yang
terbaik. Sang ibu menginginkan Gun Woo memimpin salonnya. Gun Woo menolak. Ia
bilang akan mematuhi semua keinginan ibunya tapi kalau soal karir, dia tidak
mau diatur ibunya. Gun Woo memberitahu kalau ia mendapatkan tawaran pekerjaan
di perusahaan konstruksi. Ibu Gun Woo tersenyum dan mendoakan yang terbaik
untuk Gun Woo.
Gun Woo hendak pulang. Ia melihat
ibu Eun Jae kesusahan membawa seember air ke lantai atas. Ia menawarkan
bantuan. Mulanya ibu Eun Jae menolak, tapi ia tak bisa apa2 karena Gun Woo
sudah mengangkat ember itu ke atas. Gun Woo pamit pada ibu Eun Jae. Ibu Eun Jae
kagum dengan kesopanan Gun Woo.
Mi In mengundang teman2nya ke
rumah. Mereka mau main judi. Ia menyuruh bibi membuatkan makanan untuk ia dan
teman2nya. Eun Jae ada di kamarnya sedang merangkai bunga. Ha Neul mengadu pada
kakaknya kalau Mi In main judi lagi.
Melihat itu, Eun Jae langsung mengambil
telepon dari Ha Neul dan menutupnya. Mi In keluar dari kamar dan memperingatkan
Eun Jae untuk tidak bicara macam2 pada Ha Jo.
Ae Ri sedang bersiap2 di
kamarnya. Ia mau ke rumah Eun Jae. Ha Jo pulang disaat Mi In sedang berjudi. Ia
langsung masuk ke kamarnya dan membalikkan meja judi. Teman2 Mi In kabur. Ha Jo
mengusir Mi In! Mi In mengira Eun Jae yg mengadu pada Ha Jo. Ia melabrak Eun
Jae. Ia bahkan menampar Eun Jae! Ae Ri yang baru tiba di rumah Eun Jae kaget
melihat Eun Jae ditampar. Eun Jae memegangi pipinya sambil menangis.
BERSAMBUNG………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar