Kamis, 22 November 2012

Temptation Of Wife Eps 1


Dibuka dengan Gyo Bin yang menenggelamkan Eun Jae di laut.



Gyo Bin berenang ke tepian sementara Eun Jae berteriak minta tolong. Di tepi laut, Gyo Bin dan Ae Ri melihat Eun Jae yang meronta2.


Lalu ada flashback saat Eun Jae dan Ae Ri masih mengenakan seragam SMA. Eun Jae mendandani Ae Ri. Gyo Bin menjemput Eun Jae di sekolah. Ia membawakan bunga untuk Eun Jae. Eun Jae tersipu malu. Ae Ri cemburu melihat itu. Gyo Bin mencekoki Eun Jae minuman beralkohol. Di saat Eun Jae mabuk, Gyo Bin memperkosanya!!

“Eun Jae, aku cinta mati padamu.” kata Gyo Bin.


Eun Jae dan Ae Ri ada di depan rumah sakit! Eun Jae menangis.

“Kau hamil.” kata dokter.

Eun Jae meronta2 minta tolong. Ia timbul tenggelam di laut.

“Kenapa kau selalu menyakitiku padahal aku memberikan seluruh hatiku padamu.” kata Eun Jae.

Ibu Gyo Bin melabrak Eun Jae!

“Gugurkan kandunganmu!” suruh ibu Gyo Bin sambil melemparkan selembar cek pada Eun Jae.
Gyo Bin yang mabuk digendong ayahnya ke kamarnya. Eun Jae dan Ae Ri menjenguk Gyo Bin di rumah sakit. Eun Jae memeluk Gyo Bin sambil menangis. Ae Ri memandang Eun Jae penuh kebencian. Ayah Eun Jae menyerahkan Eun Jae pada Gyo Bin. Eun Jae dan Gyo Bin menikah! Gyo Bin mencium Eun Jae. Mereka lalu berjalan di depan para tamu undangan. Ae Ri membayangkan kalau dialah yang menikah dengan Gyo Bin.

Eun Jae tenggelam! 


Semua org menangisi kematian Eun Jae. Gyo Bin dan Ae Ri ada di sana. Ae Ri mengajak Gyo Bin pergi. Tanpa mereka sadari, Eun Jae menatap mereka penuh kebencian dari balik pepohonan. Eun Jae masih hidup!!


~~~~~~~~~~~ Eps 1 ~~~~~~~~~~~


Eun Jae sedang menyusuri jalanan. Tiba2 ponselnya berdering. Eun Jae segera menjawab teleponnya. Telepon dari ibu Gyo Bin.
“Kau dimana? Kukira kau akan segera pulang? Kapan kau pulang?” tanya ibu Gyo Bin.
“Maafkan aku, Bu. Aku ada kelas membuat sabun.”
“Siapa yang menyuruhmu membuat sabun? Kau ini benar2 membuatku jengkel!”
“Aku akan segera pulang. Apa ibu perlu sesuatu?”
“Aku butuh uang. Sebelum pulang mampirlah ke bank.”
Eun Jae terkejut. Ia tidak terdiam.
“Hey! Kenapa kau diam saja? Aku tau suamiku memberikanmu sejumlah uang. Cepat ambil uang dari rekeningmu lalu segera pulang.”
Eun Jae menarik napas kesal. Terdengar suara seorang wanita memanggil ibu Gyo Bin. Ibu Gyo Bin langsung menutup teleponnya dan bergegas menghampiri wanita itu. Eun Jae mengambil uang di bank. Ia lalu menelpon Gyo Bin.

“Sayang, ini aku. Kau ada dimana?” tanya Eun Jae.
“Kau bertanya aku dimana? Kudengar kau pergi pagi2 sekali. Apa sih yang kau lakukan di luar sana!” Gyo Bin memarahi Eun Jae.
“Aku ada kelas membuat sabun.”
“Kerjaanmu hanya menghabiskan uangku saja!” teriak Gyo Bin. Gyo Bin lalu sadar org2 di sekelilingnya memperhatikannya.
“Lupakan!”
“Sayang, aku sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Kau tidak lupa kan?”
“Lupa apa?”
“Kau tidak bisa ke rumah sakit?”
“Katakan! Untuk apa aku ke sana?”
“Sayang, kita harus memeriksakan diri ke dokter agar kita bisa punya anak. Rumah Sakit Cheongdam-dong. Aku menunggumu di sana.”
“Apa kau ganti dokter?”
“Aku kan sudah bilang, aku ganti dokter. Di rumah sakit Somang di Cheongdam-dong.”
Gyo Bin menutup teleponnya. Ia lalu bertanya pada suster yang lewat. Ia berada di rumah sakit. Ia kaget mengetahui ia ada di rumah sakit Somang. Ia heran kenapa Eun Jae bisa memilih rumah sakit itu.

Gyo Bin masuk ke ruangan dokter. Di sana ada seorang wanita muda.


Gyo Bin menarik wanita itu keluar. Gyo Bin bilang pada wanita itu kalau ia harus segera pergi karena ada kecelakaan di proyek. Wanita itu lalu tanya bagaimana dengan bayi yang sedang dikandungnya. Wanita itu hamil anak Gyo Bin!! Gyo Bin memberikan wanita itu sejumlah uang dan menyuruh wanita itu segera menggugurkan kandungannya. Gyo Bin pun bergegas pergi.


Di lobby ia melihat Eun Jae. Ia pun kabur lewat pintu belakang rumah sakit.

Eun Jae dan wanita muda itu duduk berhadapan. Suster datang memanggil wanita muda itu. Wanita muda itu bernama Jung Eun Young. Suster bertanya seseorang yang mengantar Eun Young. Eun Young bilang dia bukan anak kecil yang harus diantar kemana pun. Eun Young pun masuk ke ruang dokter. Suster heran. Eun Young yang hamil malah ingin mengugurkan kandungannya sementara Eun Jae yang berharap punya anak malah tidak hamil2.


Eun Jae menemui dokter. Dokter bilang Eun Jae bisa hamil dan meminta Eun Jae datang lagi bersama Gyo Bin.


Ibu Gyo Bin sedang main judi dengan teman2nya.


Ibu Gyo Bin sedang main judi dengan teman2nya. Begitu Eun Jae pulang, ia langsung memarahi Eun Jae. Ia menyuruh Eun Jae membuatkan sushi untuknya dan menanyakan uangnya. Eun Jae memberikan uang itu. Ibu Gyo Bin kesal karena jumlah uang yang diberikan Eun Jae sedikit. Ia curiga Eun Jae memberikan sebagian uangnya pada keluarganya. Ia menyuruh Eun Jae berhenti mengirimkan uang pada keluarganya.


Eun Jae ke dapur dan langsung membuat sushi. 


Ibu Gyo Bin bertengkar dengan teman2nya. Teman2 ibu Gyo Bin menuduh ibu Gyo Bin bermain curang. Ibu Gyo Bin marah dan menyangkal semua itu. Teman ibu Gyo Bin memanggil ibu Gyo Bin penipu.


Eun Jae yang hendak membawakan makanan untuk ibu Gyo Bin mendengar bunyi bel. Eun Jae kaget melihat ayah Gyo Bin di depan pagar. Ibu Gyo Bin bertengkar dengan teman2nya. Eun Jae memberitahu ibu Gyo Bin kalau ayah Gyo Bin pulang. Ibu Gyo Bin panik.

Ayah Gyo Bin masuk ke rumah. Ha Neul menghampiri ayah Gyo Bin.
“Kakak, kau sudah pulang?” tanya Ha Neul sambil mengunyah kue beras.
“Ha Neul, kau habis darimana?” tanya ayah Gyo Bin.
“Aku habis dari supermarket, membeli kue beras.”
“Kau kan bisa menyuruh bibi untuk membelinya. Bagaimana kalau kau tertabrak mobil saat kau di luar?”


“Aku tahu bagaimana cara menyebrang jalan. Aku selalu mengangkat tanganku saat mau menyebrang jalan. Aku hebat kan?” jawab Ha Neul sambil mengangkat tangannya tinggi2. Ayah Gyo Bin tertawa.
“Kau tidak pernah hati2 saat berada di jalan. Setiap kali melihat mobil, kau selalu mengikutinya. Jantungku rasanya mau copot melihat tingkahmu.” Ucap bibi. Ha Neul ngambek. Dia pun duduk di taman sambil makan kue berasnya. Ayah Gyo Bin menyuruh bibi menjaga Ha Neul baik2.


Ayah Gyo Bin masuk ke rumah. Eun Jae heran ayah Gyo Bin pulang cepat. Ayah Gyo Bin mengaku sakit kepala makanya ia pulang cepat. Ia lalu menanyakan istrinya. Eun Jae bilang ibu Gyo Bin sedang bersama teman2nya. Ayah Gyo Bin langsung masuk ke kamarnya. Ia curiga istrinya main judi lagi. Saat tiba di kamar, ia melihat istrinya sedang membicarakan soal lukisan. Ibu Gyo Bin lega suaminya percaya padanya.


Ibu Gyo Bin melabrak Eun Jae di dapur!!
“Apa yang kau lakukan? Kenapa kau cepat2 membuka pintu? Apa kau ingin aku diusir?”
“Tapi ayah sudah menunggu, Bu.”
“Kau kan bisa menahannya sebentar! Bagaimana kalau sampe dia melihatku sedang berjudi!” teriak ibu Gyo Bin lalu meninggalkan Eun Jae. Eun Jae hanya bisa mengelus dada. Ia lalu tanya pada bibi, apa menu makan malam. Bibi mengeluh capek habis menjaga Ha Neul seharian dan menyuruh Eun Jae membuat makan malam. Bibi pergi tidur. Tiba2, Eun Jae mendengar teriakan ibunya.


Ibu Gyo Bin terpeleset. Eun Jae membantu ibu Gyo Bin berdiri. Ha Neul juga ada di sana dan melihat ibu Gyo Bin kesakitan. Ibu Gyo Bin tanya siapa yang membuang2 sabun di lantai. Ha Neul mengangkat tangannya dan mengaku ia sedang bermain gelembung sabun. Ibu Gyo Bin memarahi Ha Neul. Ha Neul menertawakan ibu Gyo Bin. Ia bilang ibu Gyo Bin lucu sekali jalan terpincang2 seperti itu. 


Ibu Gyo Bin kepleset lagi. Ha Neul terbahak2 dan meniupkan gelembung sabun ke muka ibu Gyo Bin.


“HA NEUL!” teriak ibu Gyo Bin.


Kita ke rumah Eun Jae sekarang! Ayah Eun Jae sedang bernyanyi di depan cermin. Dia memakai jas barunya dan kacamata hitam. Tampak tumpukan2 CD lagu2nya di atas meja. Ia lalu keluar dari kamar dan menghampiri istrinya yang sedang memotong sayuran.
"Bu, bagaimana penampilanku. Ini jas baruku." tanya ayah Eun Jae kemudian berputar2 di depan ibu Eun Jae.

"Penampilanmu biasa2 saja. Aduh, kenapa kau suka sekali membeli barang2 yang tidak berguna seperti itu."

"Heh, Bu. Ini penting untuk menunjang penampilanku diatas panggung."

"Sudah berapa banyak yang kau habiskan untuk hal2 seperti itu? Apa kau tidak kasihan pada anak kita Eun Jae?"


"Kenapa aku harus kasihan padanya? Dia sudah menikah dengan pria kaya dan tinggal di sana."

"Sudah 7 tahun tapi dia belum hamil juga. Dia memiliki orang tua yang miskin. Dia termasuk kriteria menantu yang buruk."

"Eun Jae itu anak yang sempurna. Dia cantik dan baik hati. Dan ayahnya seorang penyanyi."
"Berhentilah bicara omong kosong. Bawa ini ke tempat kerjamu. Ngomong2 dimana Kang Jae. Apa dia masih tidur?" tanya ibu Eun Jae sambil memberikan bekal makan pada ayah Eun Jae. Di kamarnya, Kang Jae sedang menelpon seseorang, mencari tahu ttg Ae Ri. Tapi ia tidak mendapatkan informasi apapun. Ayah dan ibu Eun Jae masuk ke kamar Kang Jae.

"Ada apa dengan Ae Ri?" tanya ayah Eun Jae.

"Dia baik2 saja, ayah. Jangan takut."
"Jadi kau masih belum menemukan Ae Ri? Apa mungkin dia sudah menemukan pria lain di sana."

"Apa yang ibu bicarakan?" tanya Kang Jae.

"Benar, Bu. Ae Ri tidak mungkin melakukan itu. Dia anak kita Kang Jae saling mencintai sejak usia mereka 10 tahun." ucap sang ayah.

"Tapi ini sudah 5 tahun. Ae Ri ke Paris untuk melanjutkan sekolahnya. Dia tidak mungkin mau dengan pria seperti dirimu." jawab sang ibu.

"Emang apa yang salah denganku? Aku akan membawa Ae Ri kemari!" ucap Kang Jae kesal lalu pergi.

Gyo Bin sedang di ruangannya. Seketarisnya masuk ke ruangannya membawakan kopi.Gyo Bin berusaha menggoda seketarisnya. Seketarisnya merasa risih dengan perlakuan Gyo Bin. Tiba2, ponsel Gyo Bin berbunyi. Seketaris Gyo Bin menarik napas lega. Telepon dari ayahnya.
"Apa yang kau lakukan di mejamu?" tanya ayah Gyo Bin.
Gyo Bin kaget dan celingak celinguk ke sekeliling ruangannya, takut kalau2 ayahnya tahu apa yang baru saja dilakukannya. Ia mengusir seketarisnya.


"Aku tidak melakukan apapun." jawab Gyo Bin.
"Kau pikir kau bisa mendapatkan uang dengan hanya duduk di mejamu!
"Aku akan segera ke sana ayah membawa beberapa dokumen." jawab Gyo Bin ketakutan.
"Dengar! Jika kudengar sesuatu yang buruk tentangmu di kantor, aku akan langsung memecatmu!"
"Iya ayah."
Gyo Bin menutup teleponnya dan menarik napas lega karena ayahnya gak tau apa yg dilakukannya tadi.


Eun Jae membawakan ayah Gyo Bin teh. Ayah Gyo Bin menyuruh Eun Jae duduk. Ia tanya apa Gyo Bin sering tidak pulang ke rumah. Eun Jae bilang kalau itu tidak benar. Ayah Gyo Bin tahu Eun Jae berbohong dan ia minta Eun Jae jangan menutup2i kesalahan Gyo Bin lagi. Ia tak mau Gyo Bin menjadi laki2 brengsek jika terus2an dapat pembelaan dari Eun Jae. Ibu Gyo Bin datang dan marah karena ayah Gyo Bin mengatai Gyo Bin brengsek. Ayah Gyo Bin bilang kalau yg dia bilang adalah kenyataan. Gyo Bin menjadi laki2 brengsek karena dimanjakan oleh ibu Gyo Bin. Ayah Gyo Bin masuk ke kamarnya.

"Heh! Apa yang kau lihat! Apa kau senang melihat diriku dimarahi oleh suamiku! Kau menganggap ini sebuah pertunjukan!" bentak ibu Gyo Bin.


Eun Jae hendak pergi namun ibu Gyo Bin mengoceh lagi, "Aku mengizinkanmu menikah dengan Gyo Bin karena kau hamil.Tapi kau keguguran setelah anakku menikahimu. Jangan2 kau berbohong soal kehamilanmu."


Eun Jae masuk ke kamarnya. Ia melihat foto pernikahannya dengan Gyo Bin dan teringat masa lalu.

Flashback..
Ibu Gyo Bin keluar dari rumahnya dan menemui Eun Jae yang sedang membersihkan kolam. Saat itu Eun Jae dan Gyo Bin baru saja menikah dan Eun Jae sedang hamil. 


"Eun Jae, dengarkan aku. Jika ada yang mencariku, katakan aku tidak ada. Mengerti! Oh Tuhan, dia datang!" ucap ibu Gyo Bin lalu bergegas masuk ke rumahnya. Ha Neul datang bersama seorang lintah darat. 
"Eun Jae, mana kakakku Mi In. Dia mencari Baek Mi In." ucap Ha Neul.
"Mana Nyonya Baek Mi In?" tanya lintah darat itu.
"Ibuku tidak ada di rumah." jawab Eun Jae.


"Jangan bohong. Aku tahu dia ada di rumah. Dia punya hutang padaku."  ucap lintah darat itu lagi. Ia berusaha masuk ke rumah. Eun Jae berusaha menghalangi2 pria itu masuk ke rumah. Pria itu memaksa dan mendorong Eun Jae. 


Melihat Eun Jae kesakitan, pria itu pergi. Ibu Gyo Bin keluar dari rumahnya. Ia senang pria itu sudah pergi dan melihat Eun Jae.


"Awas kalau kau mengadu pada suamiku! Heh! Apa yang kau lakukan di sana! Apa kau mau pura2 terlihat menyedihkan di depanku? Cepat masuk ke dalam dan buat makan malam!" suruh ibu Gyo Bin, lalu masuk ke dalam.


Eun Jae kaget melihat darah di sela2 kakinya. Eun Jae dan Gyo Bin keluar dari rumah sakit. Eun Jae keguguran! Gyo Bin menyalahkan Eun Jae. Ia menuduh Eun Jae tidak becus menjaga kehamilannya. 
Flashback end.. 


Eun Jae melihat ada email masuk di laptopnya. Email dari Shin Ae Ri, sahabatnya!! Dalam emailnya, Ae Ri memberitahukan kedatangannya dari Paris. Dan ia meminta Eun Jae tidak memberitahukan kedatangannya pada siapa pun. Eun Jae langsung menelpon Kang Jae dan memberitahu kalau Ae Ri akan pulang besok.

Pesawat Ae Ri mendarat. Ia melihat foto pernikahan Eun Jae dan Gyo Bin.


"Eun Jae, apa kabar? Apa kau bahagia dengan pernikahanmu?" tanyanya dalam hati.


Min Soo Hee sedang berdandan. Setelah yakin penampilannya cukup perfect, ia keluar dari kamar dan menghampiri ibunya di ruang tamu. Sang ibu tak suka dengan dandanan Soo Hee. Soo Hee bilang ia mau kelihatan cantik di depan Gun Woo, kakaknya. Ia pun pamit mau ke bandara menjemput Gun Woo.


Soo Hee langsung menghambur ke pelukan Gun Woo begitu melihat Gun Woo. Gun Woo memuji kecantikan Soo Hee. Mereka pun pergi.  Eun Jae dan Kang Jae juga ada di bandara itu. Mereka sedang menunggu kedatangan Ae Ri. Tanpa mereka sadari Ae Ri ada di belakang mereka. Ae Ri menelpon seseorang.


"Hallo ini aku, Ae Ri. Aku sudah tiba di Korea." ucap Ae Ri sambil menatap Eun Jae.

BERSAMBUNG...................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar